Kamis, 10 Desember 2009

Infeksi Non Odontogen

Jenis-jenis Infeksi Non Odontogen
a. Osteomilitis
Keadaan infeksi akut/ kronik pada tulang rahang, biasanya disebabkan oleh bakteri dan terkadang jamur.
Gejalanya
1. Sakit gigi dan terjadi pembengkakan disekitar pipi dan akhirnya bersifat kronik membentuk fistel
2. Kelelahan dan nyeri pada sendi/ edema

Penyebabnya
1. Penyakit periodontal seperti gingivitis, pyorrhea/ periodontitis, serta sariawan
2. Gangren radiks
3. Trauma patah tulang

b. Candidiasis
Gejala
Plak putih dan rapuh yang melekat pada lidah, mukosa gigi, gingiva dan palatum dengan eritema dibawahnya
Penyebabnya
◦ Terjadi di lingkungan yang abnormal tergantung pada kelembapan/ panas
◦ Antiibiotik sistemik

c. Actynomikosis
à Menyebabkan abses di beberapa tempat.
Gejala
• (Disebut juga Lumpy Jaw), dimulai sebagai pembengkakan kecil, datar dan keras di dalam mulut, kulit leher/ bawah rahang. Menimbulkan nyeri
• Terbentuk daerah lunak yang menghasilkan cairan yang mengandung butiran belerang bulat dan kecil berwarna kekuningan.
Penyebab
• Bakteri Achynomyces israelli

Fokal Infeksi

Fokal Infeksi

a. Pengertian

Infeksi kronis disuatu tempat dan memicu penyakit di tempat lain berupa racun, sisa-sisa kotoran dan mikroba penginfeksi.

b. Faktor-faktor Penyebab

a. Faktor Agen

ü Meliputi jenis bakteri dan virulensinya.

ü Dapat menyebar secara cepat dan difusi melauli jaringan

ü Infeksi ini dapat disebabkan oleh anaerob dengan coccus Gram (-).

ü Menyebar dengan masuk pembuluh darah dan membentuk penyebaran sistemik dari komples imun, komponen dan produk bakteri.

b. Faktor Pejamu

ü Meliputi pertahanan tubuh terhadap penetrasi bakteri dari plak gigi ke jaringan yaitu penghalang fisik yang dibentuk oleh permukaan epitel, defesins (antibiotik peptida yang dibentuk pejamu di mucosa epitelium), penghalang elektrik, penghalang imunologis sel pembentuk antibodi dan sistem retikuloendotelial (penghalang fagosit)

ü Mekanisme dapat menyebar dan menyebabkan infeksi akut dan kronik

c. Oral Hygiene yang Buruk

ü Jumlah bakteri yang berkolonisasi di gigi (supragingiva) meningkat 2-10 x lipat dan memungkinkan lebih banyak bakteri melewati jaringan dan masuk ke pembuluh darah, menimbulkan peningkatan prevalensi dan besarnya bakteremia.

d. Faktor Lingkungan meliputi status sosioekonomi

ü Dilihat dari asupan gizinya serta kebersihan diri yang tidak terjaga.

c. Mekanisme Terjadinya Fokal Infeksi

Ada 2 cara :

Kuman terbawa aliran darah atau aliran getah bening ke bagian tubuh yang lain.

Toksin dari kuman yang terbawa aliran darah/ aliran getah bening dari fokus infeksi ke bagian tubuh yang lain.

Penyebarannya melalui 3 jalan :

Tissue/Fascial planes dan spaces

Kepala dan leher diselubungi oleh fascial plames (lembaran-lembaran fascia) yang normalnya di pisahkan oleh jaringan ikat jarang. Spacia spasium merupakan area yang dibatasi oleh fascia, tidak dijumpai pada orang sehat, berpotensi terisi eksudat purulen ketika terjadi infeksi. Dapat menghambat dan melokalisir penyebaran infeksi, namun karena berhubungan, infeksi dapat meluas ke spasium yang saling berhubungan.

Ada 2 spaces :

1. Primary maxilar

ü Caninus space : bengkak di anterior wajah, drainase spontan di inferior medial chantus mata

ü Buccal space : bengkak dibawah lengkung zigomatic dan di atas tepi inferior mandibula

2. Secondary fascial

ü Masseteric space : bengkak di daerah ramus dan angulus

ü Pterygomandibular space

Sistem Limfatik

Alat pertahanan local dan sistemikterhadap infeksidan invasi mikroorganisme. Limfadenitis regional merupakan tanda infeksi ini dan telah lalu.

Peredaran darah

Cavernosus sinus thrombosis terjadi akibat perluasan infeksi odontogen kea rah superior melalui pembuluh darah. Bakteri berjalan dari maksila ke posterior melalui plexus dan v. emisari/ ke anterior melalui v. ansularis, dan inferior/ superior v. opthamlmik ke sinus cavernosus.

Penyebaran dari gigi ke bagian tubuh yang lain

à Bakteri yang terikut aliran darah bisa memproduksi enzim yang mempercepat terbentuknya bekuan darah sehingga mengeraskan dinding pembuluh darah jantung (aterosklerosis). Bakteri dapat juga melekat pada lapisan (plak) lemak di pembuluh darah jantung dan mempertebal plak sehingga menghambat aliran darah serta penyaluran sumber makanan dan oksigen di jantung yang dapat menyebabkan jantung tidak berfungsi semestinya.

d. Dampak dan Gejala Fokal Infeksi

a) Arthritis (Radang sendi), Rhematoid arthritis, dan tipe demam rhematic

Gejala :

Nyeri dan terbatasnya dari sendi-sendi

Kekakuan, Pembengkakan, kemerahan dan kehangatan sendi

Demam, pembengkakan kelenjar, kehilangan berat badan, kelebihan dan merasa tidak enak.

b) Penyakit gastrointestinal

Gejala :

Muntah, kembung perut

Pembengkakan (penggelembungan perut)

c) Penyakit mata, iritis, cyclitis, choroditis, uveitis generalisata.

Gejala :

Pembengkakan, peradangan, panas dan gatal-gatal

Mata berair

d) Penyakit Ginjal

Gejala :

Gangguan pengecapan

Mual-mual dan muntah

Gatal-gatal, kulit kasar

Tidak nafsu makan

Sesak nafas dan kram

e) Penyakit kulit, acne, seborreheic dermatitis, tinea, eczema, dermatitis venerata, impetigo, scabies, urticaria, psoriasis, pityriasis rosea

Gejala :

Gatal dan suhu yang panas tinggi pada edema

Bintik-bintik merah dan pucat pada kulit

Pembengkakan yang dapat menggangu penglihatan dan pernafasan

e. Pencegahan

a. Peliharalah kesehatan gigi dan mulut dengan cara menggosok gigi secara teratur minimal 2 kali sehari, sehabis makan dan sebelum tidur, kurangi frekuensi makan camilan yang bersifat kariogenik seperti makan yang mengandung karbohidrat olahan, yang bersifat manis dan lengket.

b. Segera kunjungi dokter gigi jika ada masalah dengan gigi dan mulut anda

c. Kunjungi dokter gigi secara rutin tiap 6 bulan sekali untuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut anda.

Infeksi Odontogen

Infeksi Odontogen (Focus Infeksi)

a. Pengertian

Sumber Infeksi di dalam suatu rongga mulut.

b. Penyebab

· Flora normal dalam mulut yang terdapat dalam plak gigi, cairan sulcus gingiva, mucus membrane, dorsum lidah, saliva dan mucosa mulut (Bakteri cocous aerob Gram (+) (-), dan batang anaerob Gram (-)).

c. Klasifikasi

Infeksi odontogen lokal/ terlokalisir

Ex : Abses Periodontal

Infeksi odontogen luas/ menyebar

Ex : cellulitis

Life – Threatening

Ex :Angina Ludwig

d. Mekanisme

Infeksi odontogen dapat menyebar secara perikontinuitatum, hematogen dan limfogen, yang disebabkan antara lain oleh periodontitis apikalis yang berasal dari nekrosis dan periodontitis marginalis

Infeksi gigi dapat terjadi melalui berbagai jalan :

Lewat penghantaran yang patogen yang berasal dari luar mulut

Melalui suatu keseimbangan flora yang endogenus

Melalui masuknya bakteri ke dalam pulpa gigi yang vital dan steril secara normal

Focus infeksi dalam rongga mulut

1. Infeksi periapikal gigi

Karies gigi atau gigi berlubang yang tidak dirawat atau dibiarkan saja lama kelamaan dapat menyebabkan indeksi periapikal. Infeksi periapikal yang kronis dapat menyebabkan terbentuknya granuloma, kista, dan abses

2. Akar gigi yang infeksi

Jika gigi karies dibiarkan begitu saja lama kelamaan gigi rapuh, patah sehingga tinggal akar giginya saja. Sebaiknya sisa akar gigi dicabut, sebabkan jika tidak dapat menyebabkan infeksi kronis.

3. Infeksi jaringan periodontal

Terjadi pada OH yang buruk, yang ditandai dengan gusi mudah berdarah jika tersentuh, kemerahan, pendarahan spontan dari gusi, pembengkakan gusi sampai dengan kegoyangan gigi.

4. Gigi yang impaksi

Gigi impaksi adalah gigi yang tidak dapat tumbuh secara normal. biasanya karena kekurangan ruangan. Gigi yang impaksi dapat menyebabkan infeksi pada jarringan sekitarnya. Yang paling impaksi adalah gigi geraham bungsu.

e. Jenis-jenis Infeksi Odontogen

a. Periodontitis Marginalis

§ Infeksi dari marginal gusi, umumnya berjalan kronis

§ Inflamasi dimulai dari gingivitis marginalis :

à Gusi hiperemis

à Edema

à Mudah berdarah

à Kalkulus

à Hilangnya puncak tulang muscular

à Terbentuknya Poket

b. Pericoronitis

§ Infeksi pada jaringan lunak perikoronal (opercula) yang bagian paling besar/ utama dari jaringan lunak tersebut berada di atas/ menutupi mahkota gigi

§ Disebabkan oleh adanya mikroorganisme dan debris yang terperangkap diantara mahkota gigi dan jaringan lunak di atasnya

§ Pericoronitis dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

þ Pericoronitis Akut

Rasa sakit spontan (rasa sakit tekan memancar), tidak ada pengaruh suhu/ ransangan, menelan sakit, bengkak sekitar gigi dan berwarna merah.

þ Pericoronitis Subakut

Tidak ada pembengkakan pipi, tidak ada trismus, untuk gerakan mengunyah sakit, ada pus dari poket, operculum dan jaringan sekitarnya bengkak serta sakit, dan terkadang ada ulserasi (abses perikoroner)

þ Pericoronitis Kronis

a. Bergaranulasi

Bengkak kecil pada pipi dan rahang. Bila palpasi terasa elastic dan seperti berpasir-pasir (pseudofluktuasi).

b. Berosifikasi

Bengkak kecil pada pipi dan rahang. Bila dipalpasi terasa keras, bentuknya bulat.

c. Abses Periodontal

} Inflamasi pada jaringan periodontal yang terlokalisasi dan mempunyai daerah yang virulen

} Perkembangan abses terjadi ketika poket menjadi bagian dari sumber infeksi. Type dari infeksi ini biasanya dimulai pada gingival crevice pada permukaan akar, sering sampai ke permukaan apeks. Merupakan serangan yang tiba-tiba dan sakit yang teramat sangat.

} Suatu proses periodontal dapat dihubungkan dengan gigi nonvital atau trauma. Abses periodontal dapat meluas dari gigi penyebab melalui tulang alveolar ke gigi tengtangga, dan menyebabkan goyangnya gigi tersebut.

} Ada 2 macam :

Akut

Gejala :

Sekitar gingival membesar, berwarna merah, edema dan ada rasa sakit dengan sentuhan yang lembut, permukaan gingival mengkilat.

Terjadi kegoyangan gigi

Gigi sensitive terhadap perkusi

Ada eksudat purulen

Wajah dan bibir terlihat membangkak

Adanya malaise, demam, dan pembengkakan limfonodi

Kronik, adanya asimtomatik.

c. Abses Periapikal (Dentoalveolar)

} Dimulai di region periapikal dari akar gigi, dan sebagai akibat dari pulpa yang nonvital/ pulpa yang mengalami degenerasi. Dapat juga terjadi setelah adanya trauma jaringan pulpa baik langsung terjadi atau beberapa waktu kemudian.

} Dapat terjadi eksasebasi akut (kambuh lagi) yang diikuti dari gejala-gejala dari infeksi akut.

d. Phlegmon

} Selulitis akut, hebat, toksik, melibatkan secara bilateral, spasia submandibula, submental, sublingual.

} Terjadi karena gigi posterior rahang bawah dan fraktur mandibula

} Gejalanya :

Pembengkakan keras

Sakit

Berwarna kemerahan

Lidah terangkat

Trismus

Hipersalivasi