Minggu, 29 November 2009

Aspek Biokimia Cairan Rongga Mulut

Cairan rongga mulut atau kelenjar saliva, pada umumnya kita belum tahu apa aja sich yang mengeluarkan dan ada apa sich di dalamnya, sehingga sangat diperlukan...nah, mungkin ini sedikit penjelasan tentang cairan rongga mulut kita...

Aspek Biokimia Cairan Rongga Mulut

Cairan mulut disebut juga saliva atau liur, yang dihasilkan oleh kelenjar ludah.
Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi :
a. Mayor (Besar)
• Kelenjar Parotis, yang letaknya pada bagian depan dan bawah telinga. Jumlahnya 2 buah.
• Kelenjar Sub mandibularis, yang letaknya di bawah Ramus Mandibula. Jumlahnya 2 buah.
• Kelenjar Sub lingualis, yang letaknya di bawah lidah dan sisi frenulum lingual. Jumlahnya 2 buah.
b. Minor (Kecil)
Terletak di bawah epitel penutup pada semua daerah mukosa mulut dan orofaring. Jumlahnya ± 450 – 750 di dalam rongga mulut
Terdiri dari : - Glandula Bucalis
- Glandula Palatinalis
- Glandula Lingualis
- Glandula Labialis

Berdasarkan Produk sekretnya ;
a. Sekret Serosa
• Encer
• Kaya protein
• Sedikit polisakarida
b. Sekret Mukosa
• Padat, lengket, kental
• Kaya polisakarida
• Sedikit protein nonenzim

Berdasarkan tipe secret ;
a. Parotis --> kelenjar serosa murni yang mengandung ptyalin (amilase) enzim untuk mencerna serat
b. Sub mandibularis --> seromokus (campuran)
c. Sub Lingualis --> seromokus (campuran)
d. Kelenjar saliva Minor --> mengandung musin untuk pelumasan dan perlindungan permukaan
Jumlah seluruh ludah tiap 24 jam sekitar 500 – 600 ml, sedangkan pada malam hari sekresi ludah hamper berhenti ± 10 ml/ 8 jam.

Komponen Saliva
a. Komponen Anorganik
• Na+ dan K+ , mempunyai konsentrasi yang tertinggi di dalam ludah, berperan dalam proses biolistrik
• Cl-, berperan untuk aktifitas enzimatik α-amilase
• Ca+ dan Fosfat , penting untuk remineralisasi email dan pembentukan karang gigi dan plak bakteri
• Tiocianat (CNS-), penting sebagai agensia anti bacterial dalam bekerjasama dengan laktoperoksidase
• Bikarbonat penting dalam ion buffer
• Bikarbonat dan fosfat untuk meningkatkan pH
b. Komponen Organik
• Amilase, mengubah pati dan glikogen menjadi kesatuan karbohidrat yang lebih kecil
• Lisozim, membunuh bakteri tertentu berperan dalam system penolakan imun
• Kalikrein, berperan pada proses pembekuan darah
• Laktoperoksida, menghambat pertukaran bakteri dan pertumbuhan Kristal
• Protein Kaya Prolin, bagian utama pelikel muda pada email gigi yang berfungsi sebagai bahan penghambat pertumbuhan Kristal
• Musin, membuat ludah pekat dan dapat melindungi jaringan mulut terhadap kekeringan
• Immunoglobulin, terlibat dalam system penolakan spesifik
• Laktoferin, mengikat ion-ion Fe 3+ yang diperlukan bagi pertumbuhan bakteri
• Gustin, dalam proses pengecapan

Derajat keasaman ludah (pH)
Derajat asam suatu larutan dinyatakan dengan pH. pH rata-rata cairan mulut 6,8. pH ludah yang tidak dirangsang biasanya asam 6,4 – 6,9.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pH dalam ludah :
1. Pengaruh Siang dan Malam
• Tinggi segera setelah bangun (keadaan istirahat) tapi kemudian cepat turun
• Tinggi seperempat jam setelah makan (stimulasi mekanik) tetap biasanya dalam waktu 30 – 60 menit turun lagi.
• Agak naik sampai malam tapi setelah itu turun
2. Diet
• Diet juga mempengaruhi kapasitas buffer ludah
• Diet juga kaya karbonat missal menurunkan kapasitas buffer, diet kaya sayuran seperti bayam, dan kaya protein mempunyai efek menaikkan
3. Proses Fisiologis
• Aktifitas Enzimatis
• Proses demineralisasi dan remineralisasi jaringan keras

0 komentar:

Posting Komentar